Kenapa (dan untuk apa) Perlu Menulis?
Menulislah untuk dirimu sendiri.
Setelah hiatus menulis dari kuartal akhir 2024, rasanya perlu buatku untuk menempatkan mindset ini lagi sebagai prioritas dalam mengisi situs ini. Termasuk dalam hal ini adalah melakukan aktivitas ini sesuai apa yang nyaman bagiku, alih-alih mengikuti formula yang dibuat oleh orang lain secara plek-ketiplek atau mentah-mentah.
Sudah banyak aku menyinggung soal Digital Garden, dan sepertinya perlu untuk mereview implementasinya di situs ini sebagai dasar bagaimana aku perlu menulis ke depannya.
Digital Garden - apa yang bekerja dan tidak
Kesalahan “fatal” dari sistematika penulisanku sebelumnya, dari interpretasi pribadi tentang digital garden yang aku gunakan, adalah pengkotak-kotakan tulisan dalam kategori secara terang-terangan, dalam hal ini dalam folder dan sub-folder. Niatnya bagus; karena skema penataan Vault Obsidianku seperti itu juga, pikirku ”bisa lah ini dipake juga buat website pribadi”, sedangkan spirit dari digital garden seperti yang dijabarkan jzhao (lihat paragraf tentang note-taking design dan file cabinet) pada dasarnya adalah, dengan kata-kataku sendiri, interkonektivitas ide yang tersusun dengan sendirinya seiring dengan bertumpuknya manifestasi ide-ide tersebut. Just like how you’re learning things your whole life, you will see and learn patterns of how the world works–through your own interpretation. Meskipun kategori atau topik yang kamu pelajari/minati berbeda-beda (agama, sains, dll.), otakmu bakal menyusun sendiri relasi dari topik-topik tersebut, yang akhirnya membentuk sudut pandang pribadimu, entah berupa karakter, life values, ataupun yang lain. Aku luput mengimplementasikan ini di dalam kegiatan menulisku meskipun aku paham betul akan hal ini.