Minggu ke-41 (6-12 Oktober) nggak sempat nulis log, tapi masih ada beberapa aktivitas yang teringat di kepala, jadi dirapel dalam satu log ini. nb: beberapa bagian baru ditambahkan di pertengahan minggu ke-43.
Aktivitas
Manajemen rumah
Pohon mangga di depan rumah buahnya sudah mulai matang. Mayan besar-besar karena udah dikasih pupuk waktu beberapa buahnya mulai kelihatan, tapi karena itu gelombang pertama buah yang matang ukurannya mayan kecil, sekitaran segenggam tangan orang dewasa. Waktu ngecek beberapa buah yang masih bisa dijangkau dan kelihatan besar minggu lalu, kebanyakan bagian bawahnya masih keras. Tapi awal minggu ini ada satu-dua buah yang jatuh sendiri, termasuk satu yang sudah bolong dimakan codot/kelelawar buah.
Hari minggu ini (10-19) bersih-bersih besar untuk kamar tidur, dan ortu juga ikut bersih-bersih bagian rumah yang lain dari pagi. Utamanya cuma membersihkan debu dan ngatur storage di rak dan meja, tapi menyeluruh dengan membongkar barang-barang yang ditaruh secara terbuka, dibersihkan, lalu diletakkan kembali (atau dipindah kalau sebelumnya nggak sreg).

Penataan pojok meja yang terisi buku catatan, pen tablet, kotak obat, sticky notes, stop kontak, dan kabel-kabel.
Sejak 1-2 bulan lalu pojok meja sudah tertata seperti ini, tapi kalau dibiarkan seiring waktu pasti bakal terisi barang-barang lain, yang nggak masalah, tapi ketika tempat ini cuma jadi tempat barang sementara, itu yang jadi masalah—berarti perlu ada tempat lain yang sekiranya dijadikan dedicated space untuk tumpukan barang-barang sementara ini, sama halnya dengan fleeting notes dan arsipnya di sistem slipbox.
Ngajar les
Minggu ke-42 ini jadwal anak-anak yang aku ajar sudah kembali seperti biasa, jadi beban ngajar juga kembali seperti biasa. Setelah terhitung 3/4 tahun ngajar les, sekarang sudah mulai merasa terbiasa dengan workflow ngajarnya, meskipun masih kurang di beberapa poin. Anak didik yang aku ajar privat bahasa inggris nilainya masih jeblok, dan salah satu penyebab yang bisa aku rasa memang gara-gara aku nggak bisa ngasih waktu khusus untuk nuntun belajarnya, apalagi mempertimbangkan dasar kebahasaannya untuk bahasa inggris itu masih sangat minim (bisa hafal kosa kata, tapi masih sangat belum cukup untuk memahami kalimat dengan lancar).
Aku sudah ngusulin ke anaknya dan rekan ngajarku untuk menggeser sesi privatnya dari jam 4 sore yang berbarengan dengan anak-anak lain ke jam 3.30 sore, dengan pertimbangan 1) supaya ada sesi one-to-one meskipun cuma setengah jam—ini masih jauh dari ideal yang sebisa mungkin satu jam, dan 2) waktu kosong yang bisa digunakan cuma ini karena setelah maghrib pun dia masih les lagi di perumahanku untuk mapel yang lain (di les-lesanku dia cuma belajar bahasa inggris, agama, dan bahasa jawa). Semoga lancar dan ada hasilnya, karena sejauh ini aku merasa dia ini bukan anak yang “bodoh” atau punya kesulitan belajar, tapi memang belum ada kesempatan belajar yang cukup untuk materi yang sudah diampukan untuk jenjangnya.
Pengeluaran (nggak) penting
Awal bulan Oktober ini ada teman yang melepas 2 IEM (In-Ear Monitor, kurleb earphone berkabel) yang dia punya: Tangzu Wan’er Studio Edition dan Tin Hifi C0. Setelah konsul sedikit ke teman yang jauh lebih ngerti soal audio device (aku sendiri nggak sebegitu ngulik karena sejauh ini merasa puas selama terdengar enak di kuping), akhirnya langsung sikat! Aku baru bisa ketemu buat COD dan ngobrol akhir pekan lalu, itung-itung ketemuan sama teman karena terakhir ketemu dengan orang ini waktu Ramadhan 2023, ketika dulu nyempetin motoran ke Gresik Kota—kali ini gilirannya buat datang ke tempatku.

Wan’er yang warna putih, C0 yang warna hitam.
Bacaan
Beberapa bacaan yang aku baca akhir-akhir ini.
- https://theprivacydad.com/can-teenagers-manage-their-own-screen-time/ - Dialog menarik seputar manajemen screen time untuk remaja
- https://joshhops.dev/posts/never-forgetting-with-obsidian - Pembahasan dan testimoni penggunaan Obsidian, termasuk poin seputar tendensi topik productivity porn dan Obsidian; intinya, perbanyak menulis! Kustomisasi pada akhirnya dilakukan untuk mendukung aktivitas menulis, bukan sebagai distraksi dari menulis.
- Terkait dengan ini, https://stephango.com/vault - Bagaimana kepano, atau Steph Ango, CEO Obsidian saat ini, menggunakan Obsidian; Setelah membaca ini, baru tergambarkan bagaimana menggunakan Obsidian tanpa folder (atau dengan jumlah minimum). PR baru buat manajemen Vault utama baru karena yang sebelumnya sudah mulai terasa kaotik :)