Halo, ini adalah tulisan baru pertama di website yang dibangun menggunakan Quartz.
Masih banyak yang perlu dibenahi di website ini, terutama indeks artikel/laman webnya, karena ini static website. Dijalanin satu satu lah, tapi yang pengen banget ditulis pertama di sini ya post pindahan ini.
Terima kasih kepada Damon/Mamong/sandy corzeta (of misskey.id fame) yang sudah memperkenalkan Quartz ke aku lewat webnya Rizaldy. Sebelumnya aku tertarik juga untuk menggunakan Jekyll (yang dipake Mamong sendiri untuk web pribadinya), tapi karena pertimbangan di bawah, akhirnya jatuhlah pilihan untuk menggunakan Quartz.
Kenapa pake Quartz? Alasan pertama sih karena hosting webservernya kurang lebih ditaruh di github pages, jadi nggak terlalu ribet mikir naruh dimana atau bayarnya gimana. Kalau 500 mb yang disediakan kurang masih bisa langganan akun github pro, tapi kayaknya bakal butuh waktu lama untuk bisa penuh.
Alasan terbesar menggunakan Quartz adalah manajemen laman webnya yang pake Vault Obsidian. Tau lah ya dari dua artikel blog sebelumnya kalau aku itungannya jadi sales Obsidian sekarang. Quartz sendiri bisa dibilang adalah sistem manajemen web statik yang didasarkan kepada file markdown (.md)— cukup nulis secara luring di vault yang menggunakan folder content
di direktori quartz, push ketika selesai atau ngerasa saatnya dipublish, dan selesai! Lebih simpel daripada workflow sebelumnya waktu menggunakan wordpress yang harus copas isi file artikel, upload ulang beberapa file gambar yang digunakan, dan ngatur ulang beberapa formatting yang dirasa kurang pas (I see you, wordpress’ headings).
Selain itu, Quartz juga menggunakan fitur manajemen tulisan yang sama dengan Obsidian, seperti wikilinks dan graph view (yang bisa dilihat di bagian paling bawah tiap laman), yang sudah familiar aku gunakan dan lebih mudah daripada harus membuat link secara manual untuk menghubungkan artikel-artikel lain. Lagipula, aku juga nggak sebegitu butuh website yang ciamik dan penuh efek (baik karena memang belum punya skill terkait dan memang nggak pengen ngejar hal seperti itu).
Tambahan lain keuntungan menggunakan Quartz adalah akhirnya semua artikel yang aku unggah di internet sekarang bisa dijadikan satu di satu website aja. Sebelumnya, aku make dua web berbeda untuk keperluan yang berbeda juga (nggak bakal dilink karena mau didekomisikan): journoportofolio untuk keperluan unggah portofolio, dan wordpress untuk web/blog pribadi. Sekarang, semuanya bisa dijadikan satu di web ini. Selain itu, web ini juga bakal digunakan untuk hosting semua hal yang perlu ditaruh di website seputar biro/sirkel penerjemahan yang aku buat bareng teman-temanku, Pinandhita Ronrigata. Tinggal atur redirect rule di Cloudflare, dan beres (harusnya).
Kedepannya, harapannya aku bisa nulis artikel blog dengan lebih teratur di sini. Mohon ditunggu. Selain artikel-artikel tidak teratur yang berkaitan dengan apa saja bidang yang aku minati, salah satu topik/jenis artikel yang bakal banyak aku tulis adalah analisis cerita fiksi, terutama dari sisi kepenulisan dan plot. Bukan review, karena yakin sudah banyak orang yang ngecover tulisan seperti itu. Mungkin kedepannya aku bakal naruh cerita pendek/webnovel juga di sini, tapi itu masih masuk ke goal jangka panjang yang saat ini masih belum aku dalami lagi.