Disadur dari artikel Wired berjudul How to Protest Safely: What to Bring, What to Do, and What to Avoid.
What to bring, or not
- Tas, baik tas punggung ataupun selempangan/belt, dua-duanya lebih bagus. Pokoknya biar tangan nggak ribet bawa barang.
- Air. Stay hydrated.
- Masker. Selain untuk kesehatan masing-masing (covid bre), juga untuk menghindari surveillance.
- Topi. Selain biar nggak terik (payung juga bisa buat ini, kalau mau bawa aja), juga untuk menghindari surveillance dan menjaga anonimitas.
- Snack. Buat ngganjal perut, biar nggak tergantung sama logistik demo.
- Protest sign. Nggak harus yang ribet, pake kertas besar yang ditulis pake spidol juga bisa. Pokoknya tulisannya kelihatan jelas. Jangan lupa jaga kebersihan setelah selesai dipakai, atau disimpan aja buat kenang-kenangan.
- Baju yang sesuai. Kalau nggak ada dress-code dari koordinator, pakai baju hitam supaya bisa membaur. Don’t overdress.
- Baju ganti, kalau bisa bawa. Secukupnya aja, celana dan baju kaos sudah cukup.
- Alas kaki yang enak buat dipakai jalan jauh.
- Hape, with precaution. Lebih baik nggak bawa supaya privasi terjamin, tapi kalau perlu bawa, bawa secondary phone atau burner sekalian. Jangan pake metode umum untuk komunikasi (WhatsApp atau produk Meta lainnya, SMS, Telepon biasa, semua yang nggak terenkripsi end-to-end). Kalau bisa, haus aplikasi yang bisa dipakai untuk ngetrack kamu untuk sementara waktu. Disable biometrik (FaceID dan fingerprint), dan pakai passcode buat unlock hape (password atau 6-digit PIN). Kalau memang harus bawa hape, pakai di saat penting aja dan lebih baik dimatikan ketika nggak dipakai. Atau mode pesawat biar hemat daya.
- Ung cash. Bawa terpisah-pisah (di tas 1 dan 2, di sepatu, saku celana, etc.).
- Tanda pengenal, seperlunya, kalau bisa jangan bawa KTP. use your own judgement for this.
- Power bank, entah untuk keperluan pribadi atau kelompok kecil yang kamu ikuti di waktu demo.
- Keperluan pribadi lain:
- Obat-obatan pribadi. Kalau mau jadi posisi medis, siapkan anatsida (seperti Milanta) cair yang sudah dicampur air, 1:1, dan dimasukkan ke dalam botol (botol semprotan lebih baik, tapi kalau nggak ada botol plastik bekas juga bisa) untuk penanganan waktu kena tear gas/pepper spray. Obat-obatan lain seperti P3K, parasetamol, dan tolak angin juga bagus untuk dibawa.
- Goggle, kalau punya.
- Senter.
- Selotip hitam.
- Hansaplas, buat blister ataupun luka kecil.
- Kartu berisi nomor darurat pribadi (kontak penting) dan tulisan informasi medis, seperti asma dll., kalau punya gangguan seperti itu untuk menginformasikan orang lain ketika nggak bisa bicara karena nggak siuman ataupun kena pepper spray.
What to do before
- Educate yourself of the issue. Cari tahu sebelum ikut demo, dan semakin terperinci semakin bagus. Jangan cuma asal ngikut.
- Realize it’s not about you. Semakin kamu sadar bahwa ikut demo adalah untuk menyatakan solidaritas kepada isu bersama, semakin bagus.
- Get in the right mindset, and be prepared mentally. Ini termasuk mencari tahu apa-apa saja yang bisa terjadi waktu demo.
- Know your rights as a protester.
- Form a group. Jangan gerak sendiri. Cari koordinator dan ketahui apa rencana demonya.
- Jangan pake contact lens, untuk mitigasi tear gas (it hurts even more with lens on). Atau pakai kacamata/kacamata hitam. Jangan pakai lotion juga, karena iritan yang dipakai untuk dispersi oleh polisi bisa nempel gara-gara lotion.
While you’re at the protest
- Be aware of your surroundings. Apa ada undercover cops, dari atribut seperti sepatu, armband berwarna, atau hearing device? Apa ada medis, dari supply yang dibawa dan atribut palang merah yang dipakai? Apa ada yang terluka waktu unjuk rasa?
- Help those around you. Jadilah satu kesatuan dengan massa.
- Consider the ethics of taking photos. Jangan cuma fokus foto-foto aja waktu demo, dan jangan ngefoto orang yang yang sekiranya bisa membuat mereka diidentifikasi nanti.
- About engaging with police, silahkan merekam percakapan dan aktivitas polisi lainnya, tapi lihat-lihat situasi juga. Perlajari efek non-lethal weapons dan siap siaga ketika kelihatannya mulai akan digunakan. Be cautious.
What to avoid
- Jangan lari, kecuali kamu tahu kapan dan kenapa harus lari.
- Jangan berusaha mengatur aksi orang lain. This is for your own safety. Kalau sampai ngerasa aksi orang lain sudah di tingkat yang nggak bisa ditolerir, tandanya lebih baik pulang.
- Jangan ikut Protest Tourism, atau pergi ke tempat jauh cuma untuk ikut demo. Stay local if possible.
What to do?
- Kalau kena tear gas dan pepper spray, bubarkan kerumunan dan apply P3K berupa LAW solution, 50:50 air dan antasida. Kalau nggak ada, siram air. Siramnya di muka, terutama mata, hidung, dan mulit. Nyisihin hidung. buang ludah, dan kedip-kedip juga membantu. Ganti baju secepatnya, dan juga mandi air dingin.
- Kalau ketemu polisi, jangan banyak bicara. Jawab seperlunya ketika ditanya. Kalau bisa, orang lain atau kamu bisa merekam dari jarak yang aman. Catat atau ingat-ingat penanda polisinya (tinggi badan, warna mata, atau kalau bisa nomor dan nama penanda).
- Kalau ketemu tentara, ikuti arahannya. Place your own safety first, and use common sense.
- Kalau melihat ada kekerasan, sebisa mungkin dokumentasikan. Ini termasuk penangkapan polisi. Semakin banyak yang mendokumentasi, semakin bagus buat deterrence.