Habis perpanjang rujuk hari ini. Harusnya bisa ke rumah sakit senin besok, tanggal 19. Tadi sekalian nanya/konsul sebentar.
Yang aku tulis kemarin sebelum tidur:
Kalau disuruh menjabarkan apa dasar dari insekuritas pribadi saat ini, mungkin jawabanku adalah “aku nggak tau harus mengambil posisi apa di dunia ini.” Bukan hanya seputar pekerjaan, tapi hal yang lebih mendasar seperti “mau jadi manusia yang seperti apa di masyarakat”-kind of thing. Ada beberapa arahan yang ingin aku lakukan atau bisa mengarah ke sana, tapi aku sendiri merasa arahan itu masih terlalu generik/umum sehingga nggak bisa menjawab permasalahan dasar itu tadi. Seperti soal “do good thing regardless of the effects later” dari sono tadashiki kotoba moto ni (“trying to be pure and without sin” is futile), ataupun arahan yang aku tulis di Tasking (atau belum?) kalau aku ingin menorehkan jejak di ingatan orang, dengan karya yang aku buat. Tapi kembali lagi, rasanya masih terlalu banyak jalan untuk mewujudkan itu, dan aku sendiri nggak tahu harus mengarah ke mana. Belum lagi soal melamar PNS, yang di satu sisi aku indifferent, dan di sisi lain ragu apakah ini benar-benar jalan yang memang ingin aku tempuh, karena merasa freelancing/kerja yang diatur sendiri jauh lebih baik buatku.
Satu hal yang bisa aku tarik dari konsul tadi adalah keraguan dalam hal ini adalah sesuatu yang wajar dan lebih baik ada, selama memang tidak sampai menghalangi aktivitas yang ingin dilakukan. That said, sekarang jadi lebih mantep untuk mendiskusikan ini dengan orang tua, terlebih dengan arahan karir yang sebenarnya ingin aku lakukan supaya nggak clash dengan harapan orang tua seperti apa.
I do want to focus on learning new skills for the time being, while doing freelance works at the same time. Mostly because I feel a bit ill-prepared to be working with said skill professionally, and working another job that isn’t related to that while learning those skills at the same time will be painful. I’d like not to do that if possible.